Panduan Memilih Paku, Skrup dan Baut

Panduan Memilih Paku, Skrup dan Baut


Paku, skrup & baut  dapat menjadi sesuatu yang membingungkan saat kita membutuhkannya, Banyaknya jenis serta ukuran terhadap produk tersebut mengharuskan kita lebih teliti dalam memilih produk yang kita butuhkan agar tepat saat diaplikasikan.

Paku

Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan atau dorongan.

Jenis Paku

  • Paku Baja

Jika Anda ingin membuat lubang pada beton, tentu Anda membutuhkan sesuatu yang kuat dan besar. Anda tidak mungkin menggunakan paku yang kecil dan tipis. Dan untuk Anda ketahui, paku beton terbagi menjadi dua jenis diantaranya :

  • Paku Beton Putih ukuran 2,5 s/d 12,5 cm
  • Paku Beton Hitam ukuran 3 s/d 7 cm

 

  • Paku Seng / Paku Payung

Digunakan untuk menyambungkan lembaran Seng, Asbes dan beberapa jenis atap lainnya . Ukuran Paku Payung beragam tersedia dengan panjang antara 7-10 centimeter

  • Paku Kayu dan Triplek

Digunakan untuk menyambungkan elemen yang terbuat dari kayu. Biasanya lebih sering digunakan oleh perajin furnitur kayu. Panjang Paku kayu antara 2 s/d 15 centimeter.

  • Paku Roofing

Digunakan untuk menyambungkan rangka hollow roofing atau baja ringan. Biasanya sering diaplikasi untuk pembuatan atap rumah maupun bangunan lainnya.

  • Paku Rivet

Paku Rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana. Pengembangan Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.

Ukuran Paku

Panjang (inchi)

Panjang (cm)

Toleransi (mm)

Diameter (mm)

¾ “

2

±0.2

Ø1.23

1”

2,5

±0.2

Ø1.7

1 ¼ “

3

±0.2

Ø2.2

1 ½ “

4

±0.2

Ø2.2

2”

5

±0.2

Ø3.0

2 ½”

6

±0.2

Ø3.4

3”

7

±0.2

Ø3.4

3 ½”

8

±0.2

Ø4.2

4”

10

±0.2

Ø4.2

5”

12

±0.2

Ø5.0

6”

15

±0.2

Ø5.0

 

 

Skrup

Skrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua objek bersama.

Jenis Skrup

  • Skup Kayu

Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu. Untuk hasil terbaik, kayu induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar.

  • Skrup Kaca

Skrup kaca adalah skrup yang berbahan stainless steel skrup ini juga sering disebut orang skrup kaca stainless atau skrup acrylic.

Skrup kaca ini memiliki penampilan yang cukup artistik kalau digunakan, jadi disamping sebagai pengikat, juga berfungsi penambah artistik atau penampilan yang bagus.

  • Deks Skrup

Skrup meja umumnya digunakan untuk merekat antar bagian meja saat diaplikasikan. Skrup jenis ini tersedia dengan berbagai macam ukuran

  • Skrup Gantung

Skrup Gantung biasanya digunakan untuk menggantungkan alat-alat rumah tangga atau dapat juga difungsikan sebagai kaitan.

  • Skrup Gypsum

Skrup Gypsum umumnya terbuat dari besi dan berwarna hitam yang difungsikan untuk memasang lembahan gypsum pada rangkanya.

 

Baut

Pengertian baut sama halnya seperti pengertian skrup, hanya ada beberapa yang membedakan antara baut dan skrup diantaranya :

  • Baut memiliki ulir tidak penuh dalam artian ulirnya tidak sampai pada kepala baut. Sedangkan sekrup ulirnya penuh hingga mencapai kepala sekrup
  • Perbedaan lainnya juga bisa diiliat dari kepala antara baut dan sekrup. Umumnya baut tidak menggunakan obeng melainkan kunci, sedangkan sekrup menggunakan driver berupa obeng
  • Baut biasanaya dilengkapi dengan mur (nut) sedangkan skrup tidak

Jenis Baut

  • Baut Biasa

Baut ini paling banyak ditemukan, baut jenis ini paling banyak diaplikasi. Warna kuning materialnya berasal dari besi biasa yang disepuh, otomatis kurang kuat menahan karat.

Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa, jenis lain menggunakan topi di kepala baut, ada juga yang menggunakan obeng min atau kembang untuk aplikasinya atau disebut juga dengan Baut JP (Bulat), JF (Rata), JO (Oval).

  • Baut Kayu

Bentuknya menyerupai baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya bulat polos seperti jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm. Otomatis material harus terbuat dari stainless agar daya tahannya lama. Di bagian leher, terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Jadi bagian mur yang berfungsi untuk mengencangkannya.Dibuat seperti ini karena saat pemasangan hanya 1 sisi yang mampu dijangkau oleh kunci.

  • Baut L

Baut jenis ini jadi favorit karena bentuknya lebih simpel dan rapi. Juga meningkatkan eksklusivitas tunggangan. Banyak terpakai pada bagian bodi kendaraan dan aksesori. Menggunakan baja sebagai bahan dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama karena lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, menggunakan baut jenis ini harus menggunakan kunci L. Keuntungan lain memakai kunci L, mencegah tangan jahil yang berkeliaran

  • Baut Ranjang

Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet. Terdapat topi di bagian leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis.

Biasa digunakan untuk mengikat di beragam bagian, mulai dari komponen mesin hingga bodi agar lebih kuat, namun tetap terlihat rapi.

  • Baut Siku

Baut siku terdiri dari beberapa jenis bagian, baut ini umumnya dilengkapi dengan kaitan siku yang berbentuk leter L atau T. fungsinya untuk memperkuat pertemuan siku pada satu bagian, umumnya digunakan pada media aplikasi berbahan kayu.

 

Produk Pelengkap

  1. Palu
  2. Nail Gun
  3. Tang
  4. Visher
  5. Mur